Prilaku
Organisasi
Pengertian
menurut ahli :Toha (2001) bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah suatu
studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi
atau suatu kelompok tertentu.
Pengertian lain :
Pengertian perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mengamati tentang
pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku dalam struktur organisasi
dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan guna memperbaiki keefektifan
organisasi.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi perilaku organisasi
1. Peningkatan produktifitas
Organisasi dikatakan produktif jika tujuan
dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan
menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.
2. Pengurangan kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja
tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi dapat berdampak langsung
pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
3. Penurunan Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri secara
permanen dari organisasi.
4. Peningkatan kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara
banyaknya ganjaran yang diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini
harus mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai
positif secara perhitungan matematis.
Faktor – faktor yang menghambat prilaku
organisasi
1.
Keterbatasan sumber daya (resource limition)
Hal ini terjadi karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusia, sehingga tidak mampu membiayai perubahan yang
diharapkan.
2.
Terperangkap oleh biaya (Sunk Cost)
Perubahan yang diharapkan dilaksanakan dalam organisasi dapat terhambat karena
organisasi terperangkap oleh biaya yang harus dikeluarkan untuk kekayaan yang
tidak dapat dengan cepat diuangkan sebagai akibat investasi pada kekayaan tetap
yang memberikan hasil (ROI) tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3.
Akumulasi hambatan-hambatan perilaku yang bersifat
resmi (accumulations of official constrain’s on Behaviour).
Hambatan-hambatan ini dapat berupa status, ketentuan-ketentuan hokum, hubungan
personal didalam struktur organisasi ,dan lain-lain, yang semakin berpengalaman
suatu organisasi, semakin berkembang ketentuan-ketentuan resmi yang melembaga
dan membatasi perilaku individu-individu didalamnya.
4.
Hambatan-hambatan perilaku yang tidak resmi dan
tidak direncakan.
Hambatan ini datang melalui kelompok informal didalam organisasi formal, berupa
antara lain sabotase bawahan terhadap program perubahan.
5. Kesepakatan antar
organisasi
Perubahan organisasi juga dapat terhambat oleh kesepakatan organisasi dengan
organisasi lain. Kesepakatan ini dapat berupa kontak kerja, kesepakatan dengan
pelanggan (perjanjian jual beli), kesepakatan dengan pesaing (melalui OPS),
kesepakatan untuk mematuhi ketentuan pemerintah, dan lain-lain.
Untuk melaksanakan perubahan didalam organisasi, maka
hambatan-hambatan tersebut harus dapat diantisipasi dan diatasi, mengingat
bahwa perubahan didalam organisasi merupakan tuntutan yang perlu dilaksanakan
seiring dengan laju dinamika masyarakat tempat organisasi berbeda. Perubahan
ini dapat dilaksanakn sebagai keharusan atau secara sukarela (involuntary
change or voluntary change).
Daftar Pustaka
http://pelajardankomputer.blogspot.co.id/2015/12/tugas-perilaku-dan-perancangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar