Makalah
Kaderisasi dan Kualitas
Kepemimpinan
Disusun
oleh :
Ø
Desi
Nur Cahyati
Ø
Dwi
Nurhayati
Ø
Septyana
Widi Utami
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA (UHAMKA) JAKATRA TIMUR
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN
AJARAN2015 – 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
siapapun.Dalam menjalani hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama
manusia serta dengan lingkungan.Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi
dibanding makhluk Tuhan lainnya.Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir,
kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang
buruk.Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan
dengan baik.
Tidak
hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun
perlu dikelola dengan baik.Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas.Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin
dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan
dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam
penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.Disinilah dituntut seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan
baik.
Pemimpin
yang baik bukan di lihat dari seberapa banyak pengikutnya, dan seberapa lama ia
memimpin, tapi terlihat dari seberapa banyak ia bisa menciptakan
pemimpin-pemimpin baru.
Kaderisasi atau menciptakan pemimpin
baru merupakan tugas besar dalam kepemimpinan, dimana kaderisasi kepemimpinan
merupakan hal yang sangat penting di lingkungan organisasi.
Kepemimpinan yang efektif merupakan
proses yang bervariasi, karena dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin dalam
mewujudkan hubungan manusiawi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Di dalam
proses seperti itu kepemimpinan akan berlangsung efektif, apabila fungsi-fungsi
kepemimpinan diwujudkan sesuai dengan type kepemimpinan yang mampu memberikan
peluang bagi orang yang dipimpin, untuk ikut berperan serta dalam menetapkan
dan melaksanakan keputusan-keputusan. Dengan demikian berarti setiap
kreativitas dan inisiatif dalam kepemimpinan yang efektif harus disalurkan dan
dimanfaatkan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan
kaderisasi dan kepemimpinan?
2. Bagaimana usaha-usaha untuk
peningkatan kualitas kepemimpinan?
3. Apa sajapenyebab utama yang harus
diatasi oleh pemimpin yang dapat berakibat anggota organisasi tidak kreatif dan
inovatif?
1.3 TUJUAN
MASALAH
1. Untuk mmahami tentang kaderisasi dan
kepemimpinan.
2. Untuk mengerti bagaimana usaha-usaha
dalam peningkatan kualitas kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui apa saja penyebab
utama yang harus diatasi oleh pemimpin yang dapat berakibat anggota organisasi
tidak kreatif dan inovatif.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
KADERISASI DAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah suatu peranan
dan juga merupakan suatu proses untuk mempengaruhi orang lain.Menurut John C. Maxwell bahwa
“Pemimpin” diharapkan dapat mengatasi tantangandengan cara antara lain
menciptakan iklim yang kondusif bagi lahirnya kepemimpinan baru,memperlengkapi
dan membekali calon pemimpin dengan berbagai keahlian dan kearifan,komitmen
seumur hidup seorang pemimpin untuk mengembangkan calon pemimpin,
membentuk tim impian, serta mereproduksi atau menciptakan generasi
kepemimpinan masa depan
Pemimpin adalah anggota dari suatu
perkumpulan yang diberi suatu kedudukan tertenu dan diharapkan dapat bertindak
susuai dengan kedudukannya.
Seorang pemimpin adalah seseorang
dalam suatu perkumpulan yang diharapkan mampu menggunakan pengaruhnya dalam
mewujudkan dan mencapai tujuan kelompok yang disertai dengan penuh
kejujuran.Pemimpin yang jujur adalah seorang yang memimpin dan bukan seorang
yang menggunakan kedudukan untuk memimpin.
Kader
dapat diartikan sebagai orang yang akan memegang jabatan atau pekerjaan penting
disuatu kelompok atau tim (pemerintahan, partai, dll).
Sedangkan
kaderisasi adalah proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang
menjadi kader.
Berarti
kaderisasi kepemimpinan adalah proses untuk mempersiapkan seseorang untuk
menjadi pemimpin dimasa yang akan datang, yang akan memikul tanggung jawab
penting dilingkungan suatu organisasi atau tim.
Mengapa
perlu adanya kaderisasi? Karena semua orang yang termasuk sekarang menjadi
pemimpin, suatu saat pasti akan mengakhiri kepemimpinan, suka atau tidak, mau -
tidak mau, hal tersebut akan terjadi. Proses tersebut dapat terjadi karena :
1.
Dalam
suatu organisasi ada ketentuan periode kepemimpinan seseorang
2.
Adanya
penolakan dari anggota kelompok, yang menghendaki pemimpinnya diganti, baik
secara wajar maupun tidak wajar.
3.
Proses
alamiah, menjadi tua dan kehilangan kemampuan memimpin.
4.
Kematian
Menurut KBBI, kaderisasi berawal
dari kata “kader” yang memiliki makna yaitu , “orang yang di harapkan akan memegang
peran yang penting dalam sebuah organisasi”. Dengan demikian kaderisasi adalah
suatu proses dalam membentuk kader – kader baru dalam sebuah organisasi
tersebut.
Fungsi kaderisasi antara lain :
1.
Melakukan
rekrutmen anggota baru
Penanaman awal nilai organisasi agar anggota baru bisa paham dan bergerak menuju tujuan organisasi.
Penanaman awal nilai organisasi agar anggota baru bisa paham dan bergerak menuju tujuan organisasi.
2.
Menjalankan
proses pembinaan, penjagaan, dan pengembangan anggota
Membina anggota dalam setiap pergerakkannya. Menjaga anggota dalam nilai-nilai organisasi dan memastikan anggota tersebut masih sepaham dan setujuan. Mengembangkan skill dan knowledge anggota agar semakin kontributif.
Membina anggota dalam setiap pergerakkannya. Menjaga anggota dalam nilai-nilai organisasi dan memastikan anggota tersebut masih sepaham dan setujuan. Mengembangkan skill dan knowledge anggota agar semakin kontributif.
3.
Menyediakan
sarana untuk pemberdayaan potensi anggota sekaligus sebagai pembinaan dan
pengembangan aktif
Kaderisasi akan gagal ketika potensi anggota mati dan anggota tidak terberdayakan.
Kaderisasi akan gagal ketika potensi anggota mati dan anggota tidak terberdayakan.
4.
Mengevaluasi
dan melakukan mekanisme kontrol organisasi
Kaderisasi bisa menjadi evaluator organisasi terhadap anggota. Sejauh mana nilai-nilai itu terterima anggota, bagaimana dampaknya, dan sebagainya.(untuk itu semua, diperlukan perencanaan sumber daya anggota sebelumnya)
Kaderisasi bisa menjadi evaluator organisasi terhadap anggota. Sejauh mana nilai-nilai itu terterima anggota, bagaimana dampaknya, dan sebagainya.(untuk itu semua, diperlukan perencanaan sumber daya anggota sebelumnya)
Faktor-
faktor yang diperlukannya kaderisasi meliputi :
Ø Dalam
suatu organisai ada suatu ketentuan periode kepemimpinan seseorang.
Ø Adanya
penolakan dari anggota kelompok, yang menghendaki pemimpinnya diganti, baik
secara wajar maupun tidak wajar.
Ø Proses
alamiah menjadi tua dan kehilangan kemampuan memimpin.
Ø Kematian
Ø Organisasi
membuat perkiraan dalam jumlah, jenis dan kualitas pemimpin yang diperlukan
dimasa depan secara berkesinambungan.
Proses
Kaderisasi terdiri dari 2 macam, yaitu :
- Kaderisasi Informal
Dalam kaderisasi informal terdapat beberapa
indikator atau kriteria kelebihan calon pemimpin yang berkripeadian positif
dalam merebut kepemimpinan yang dilakukannya secara gigih berdasarkan prestasi,
loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap kelompok/organisasi, memilki sifat
dan sikap pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai penentu yang mutlak atas
segalanya.
- Kaderisasi Formal
Perkataan
formal menunjukkan bahwa usaha untuk mempersiapkan seseorang sebagai calon
pemimpin dilakukan secara berencana, teratur dan tertib, sistematis, terarah,
dan disengaja.
Sifat- sifat Kaderisasi
Kepemimpinan dari sifat Intern dan sifat Esktern
Kaderisasi kepemimpinan formal yang bersifat internadalah
:
a)
Memberi kesempatan menduduki jabatan
pemimpin pembantu
b)
Latihan kepemimpinan didalam atau diluar
organisasi
c)
Memberi tugas belajar
d)
Penugasan sebagi pucuk pimpinan suatu
unit
Kaderisasi Kepemimpinan formal yang bersifat eksternadalah
:
a)
Menyelesaikan sejumlah generasi muda
lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, untuk diangkat mempimpin
suatu unit yang sesuai atau ditugaskan magang sebelum unit memimpin berikutnya.
b)
Menyelesaikan sejumlah generasi muda
lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, ditugaskan belajar pada
lembaga pendidikan yang lebih tinggi didalam atau di luar negeri.
c)
Memesan sejumlah generasi muda dari
lembaga pendidikan formal dengan program khusus atau spesialisasi
d)
Menerima sejumlah generasi muda dari
suatu lembaga pendidikan untuk melakukan kerja praktik di lingkungan organisasi
e)
Memberikan beasiswa pada anak-anak yatim
piatu atau pada orang tuanya yang tidak mampu.
2.2 HAK ASASI MANUSIA DALAM KEPEMIMPINAN
Berbagai
komponen HAM, antara lain yaitu :
Ø Hak
Hidup
Ø Hak
Bebas dari perbudakan
Ø Hak
sama terhadap undang-undang
Ø Hak
berkumpul dan mengeluarkan pendapat
2.3 PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
Peningkatan
kualitas kepemimpinan berarti suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan kualitas
dan kompetensi seseorang dalam memimpin suatu organisasi atau yang lainnya.Peningkatan kualitas kepemimpinan
harus dilakukan sebagai usaha pengembangan kemampuan dalam memecahkan masalah,
melalui proses mengikut sertakan atau meningkatkan peran serta orang-orang yang
dipimpin. Dengan kata lain memberdayakan anggota dalam suatu organisasi yang
dipimpin.
Usaha peningkatan
kualitas kemampuan menggali kreatifitas di lingkungan orang yang di pimpin
sebagai anggota organisasi, usaha-usaha tersebut adalah sebagai berikut :
1. Berfikir
efektif dalam menentukan keputusan
a. Berpikir
yang bersifat interpersonal yakni yang berlangsung didalam psikis atau otak
seseorang yang bersangkut dengan atau dirinya sendiri.
2. Mengkomunikasikan hasil berfikir
- Hasil berfikir yang dikomunikasikan sebaiknya yang telah melalui proses berpikir rasional, kritis, dan objektif
- Pimpinan harus mengetahaui secara tepat tujuan pembicaraan atau tulisan yang akan di komunikasikannya
- Pimpinan harus berusaha menguasai secara baik, tentang bahan atau pesan dan masalah yang akan di bicarakan atau di sampaikannya secara tertulis
- Pimpinan harus berusaha mempergunakan kata kata yang sesuai dengan kondisi atau tingkat pemahaman, pendengaran, atau pembaca pesan yang di sampaikan
- Siapkan diri untuk menjadi pendengar saran, kritik, pendapat dll
- Pimpinan sebaiknya tidak memaksakan diri berbicara atau menulis pesan dalam keadaan emosional
3.
Meningkatkan partisipasi dalam
memecahkan masalah
a.
Partisipasi secara fisik : menggunakan
tenaga dan anggota tubuh dalam berbagai kegiatan organisasi yang memerlukannya.
b.
Partisipasi secara non fisik : biasa nya
lebih banyak dilakukan anggota organisasi dalam menunjang suatu kegiatan
kepemimpinan.
4. Menggali dan meningkat kreatifitas
Kreatifitas berasal
dari kata kreatif yang artinya memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk
mencipta, bersifat daya cipta,
kecerdasan dan imaginasi
Untuk memotifasi pemimpin dapat menempuh dengan
dalan, sebagai berikut:
- Menciptakan dan mengembangkan suasan atau iklim organisasi yang merangsang kreatifitas
- Menciptakan dan mengembangkan kerja sama yang dapat menumbuhkan perasaan ikut bertanggung jawab dalam mewujudkan usaha mengembangkan dan memajukan organisasi
- Merumuskan tujuan yang menuju kepentingan bersama, diiringi dengan usaha memasyarakatnya di lingkungan anggota organisasi
Lima penyebab utama yang harus
diatasi oleh pemimpin yang dapat berakibat anggota organisasi tidak kreatif dan
inovatif, yaitu :
- Suasana dan kondisi organisasi
- Kepribadian anggota organisasi
- Tekanan rekan sejawat
- Sikap pimpinan pada jenjang bawahan
- Kurang dorongan dan pelatihan
Upaya-upaya pemimpin dalam
berusaha kreatif dalam bekerja
Pemimpin adalah orang yang kreatif dan berusaha untuk
kreatif dalam bekerja untuk itu pemimpin melakukan upaya-upaya sebagai berikut
:
- Memberikan prioritas terhadap pekerjaan sehari-hari untuk diberikan perhatian yang lebih besar
- Dalam pengaturan waktu sisihkan secara khusus waktu untuk memikirkan pekerjaan
- Pikirkan juga pekerjaan yang akan dilegalisasikan
4. Berikan
kesempatan dan pertimbangan saran dari anggota organisasi atau orang luar.
- Sediakan juga waktu untuk membawa bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan dari berbagai sumber
- Sediakan waktu untuk mengikuti kegiatan pelatihan dalam arti luas.
Beberapa ide atau pemikiran
mendasar yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam meningkatrkan kualitas
berpikir, yaitu :
1.
Pemikiran
tentang pekerjaan manajerial
2.
Pemikiran
tentang kepemimpinan
3.
Pemikiran
karier manajerial
4.
Pemikiran
peranan profesional SDM
5.
Pemikiran
tentang pengelolaan tentang global
6.
Pemikiran
sumber-sumber keunggulan kompetitif
2.4 Kaderisasi Kepemimpinan Dalam Organisasi
Pemimpin yang baik bukan di lihat dari seberapa
banyak pengikutnya, dan seberapa lama ia memimpin, tapi terlihat dari seberapa
banyak ia bisa menciptakan pemimpin-pemimpin baru.
Kaderisasi atau menciptakan pemimpin baru merupakan
tugas besar dalam kepemimpinan, dimana kaderisasi kepemimpinan merupakan hal
yang sangat penting dan vital di lingkungan organisasi.
Intinya
adalah, “bagaimana cara menciptakan pemimpin yang lebih baik lagi “.
Beberapa
cara agar kaderisasi kepemimpinan itu berjalan seperti yang kita harapkan
adalah sebagai berikut:
Beri Kepercayaan
Memberi kepercayaan kepada staf atau bawahan
Anda, biarkan mereka melakukan apa yang
mereka anggap benar, namun arahan strategis/konsep yang matang telah anda
berikan. Setelah itu lakukan evaluasi terkait kerja yang telah dia kerjakan
tetapi, sifatnya bukan menggurui, namun pembahasan bersama menuju arah yang
terbaik bagi perusahaan.
Beri Semangat dan
Motivasi
Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam
organisasi Apabila terdapat beberapa hal yang tidak sejalan dengan pakem-pakem
yang telah ditetapkan, berilah feedback (umpan balik / evaluasi) kepada staff
Anda tersebut. Jangan pernah marah-marah, apalagi memaki staff tersebut, karena
hal itu akan membuat dia trauma dan bernyali kecil, dampak negatifnya adalah
dia jadi takut untuk mengambil keputusan, karena khawatir dengan resiko yang
akan dihadapi.
Menjalin Kedekatan.
Jalinlah
kedekatan dengan staf Anda, secara terbuka dan rileks membahas situasi
perusahaan dari beberapa aspek (organisasi, pemasaran, operasional, keuangan,
dll), sesekali mintai pendapatnya. Anda pun menjabarkan konsep-konsep pemikiran Anda dalam membangun
sebuah Organisasi.
Apabila kedekatan telah terjalin, dan perasaan
respek dan dihargai (oleh Anda kepada staff tersebut) telah dia rasakan, maka
dia akan percaya dan mau mengikuti arahan Anda, sehingga ia siap menjadi
pemimpin selanjutnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kaderisasi
adalah proses
dalam membentuk kader – kader baru dalam sebuah organisasi tersebut atau proses mempersiapkan seseorang
menjadi pemimpin penganti di masa depan yang akan memikul tanggung jawab
penting dan besar dalam lingkungan suatu organisasi. Sedangkan kepemimpina
yaitu adalah
suatu peranan dan juga merupakan suatu proses untuk mempengaruhi orang lain.
Dalam
pelaksanaannya proses kaderisasi terdiri dari dua macam yaitu: kaderisasi
informal dan kaderisasi formal. Sedangkan usaha peningkatan
kualitas kemampuan menggali kreatifitas di lingkungan orang yang di pimpin
sebagai anggota organisasi, usaha-usaha tersebut meliputi :Berfikir efektif
dalam menentukan keputusan, Mengkomunikasikan hasil berfikir, Meningkatkan
partisipasi dalam memecahkan masalah, Menggali dan meningkat kreatifitas
DAFTAR PUSTAKA
Rohman
Korona. (http://rohmankorona.blogspot.co.id/2014/05/perlunya-kaderisasi-kepemimpinan-dalam.html) .diakses pada tanggal 01 April
2016
Senjaid. (http://senjaid4h.blogspot.co.id/2015/06/peningkatan-kualitas-kepemimpinan-umat.html) .diakses pada tanggal 30 Maret 2016
Muhammad
Nasrullah. (http://nasrulwebsite.blogspot.co.id/2014/04/manajemen-kepemimpinan-islam.html ).
diakses pada tanggal 30 Maret 2016
Alfarabbi. (http://immalfarabbi.blogspot.co.id/2015/08/pentingnya-kaderisasi-dalam-organisasi.html) .diakses pada tanggal 30
Maret 2016
http://apinpetra.blogspot.com/2012/04/kaderisasi-dan-kualitas-pemimpin.html. Iakses pada tanggal 01 April 2016
Rivai, veithzal.Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.2007.Jakarta:
PT. Raja Gravindo Persadda. Diakses pada tanggal 28 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar